Rabu, 11 Juli 2012

Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. Meski demikian, hanya sebagian kecil dari penduduk Indonesia yang benar-benar menggunakannya sebagai bahasa ibu karena dalam percakapan sehari-hari yang tidak resmi masyarakat Indonesia lebih suka menggunakan bahasa daerahnya masing-masing sebagai bahasa ibu seperti bahasa Melayu pasar, bahasa Jawa, bahasa Sunda, dll. Untuk sebagian besar masyarakat Indonesia lainnya, bahasa Indonesia adalah bahasa kedua dan untuk taraf resmi bahasa Indonesia adalah bahasa pertama. Bahasa Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu yang menjadi bahasa resmi Republik Indonesia.
Bahasa Indonesia diresmikan pada kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Bahasa Indonesia merupakan bahasa dinamis yang hingga sekarang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan asing. Bahasa Indonesia adalah dialek baku dari bahasa Melayu yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau sebagaimana diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1939 di Solo, Jawa Tengah, “jang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ jaitoe bahasa Melajoe jang soenggoehpoen pokoknja berasal dari ‘Melajoe Riaoe’, akan tetapi jang soedah ditambah, dioebah ataoe dikoerangi menoeroet keperloean zaman dan alam baharoe, hingga bahasa itoe laloe moedah dipakai oleh rakjat di seloeroeh Indonesia; pembaharoean bahasa Melajoe hingga menjadi bahasa Indonesia itoe haroes dilakoekan oleh kaoem ahli jang beralam baharoe, ialah alam kebangsaan Indonesia”. atau sebagaimana diungkapkan dalam Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara, “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia”.
Secara sejarah, bahasa Indonesia merupakan salah satu dialek temporal dari bahasa Melayu yang struktur maupun khazanahnya sebagian besar masih sama atau mirip dengan dialek-dialek temporal terdahulu seperti bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Secara sosiologis, bolehlah kita katakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia secara resmi diakui keberadaannya.
Fonologi dan tata bahasa dari bahasa Indonesia cukuplah mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu. Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sebagai penghantar pendidikan di perguruan-perguruan di Indonesia.

Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Peradaban Dunia?

Bahasa Indonesia Menjadi Bahasa Peradaban Dunia?


Bahasa merupakan media untuk menyampaikan pesan atau informasi dari satu individu kepada individu lain atau lebih, baik itu secara lisan maupun tulisan. Pernyataan tersebut sangat benar dan sudah menjadi aksioma. Satu orang pun tidak ada yang akan membantah dengan pernyataan tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari hampir semua aktifitas kita menggunakan bahasa, baik menggunakan bahasa lisan, bahasa tulisan maupun bahasa tubuh. Bahkan saat tidur pun terkadang kita tanpa sadar menggunakan bahasa.
Sebuah bangsa pasti memiliki bahasa, walaupun ada beberapa bangsa yang meminjam bahasa dari bangsa lain. Kita sebagai masyarakat bangsa Indonesia sangat beruntung memiliki bahasa Indonesia, walaupun sebenarnya bahasa Indonesia berakar dari bahasa Melayu Riau. Akan tetapi, sekarang bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia, dan bahasa Melayu adalah bahasa Melayu, dua bahasa yang serumpun tapi tidak sama. Bahasa Indonesia berkembang dengan sendirinya sesuai dengan aturannya, dan bahasa Melayu berdiri sendiri menuju perkembangannya. Setujukah Anda bila bahasa Indonesia bukan bahasa Melayu?
Kita sebagai pemilik bahasa Indonesia bukanlah bermaksud atau bersikap seperti “kacang yang lupa akan kulitnya”, melupakan bahasa Melayu sebagai cikal bakal bahasa Indonesia. Mungkin tanpa bahasa Melayu, bahasa Indonesia tidak akan pernah ada. Akan tetapi, kita ingin memposisikan bahasa Indonesia pada posisinya, seperti yang telah termaktub dalam Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda mengikrarkan tiga hal yang sakral dalam sejarah dan proses kemerdekaan Indonesia, satu diant`ranya adalah “Menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Menjunjung berarti menurut, menaati dan memuliakan (KBBI). Menjunjung tinggi bahasa Indoensia, berarti menaati dan memuliakan bahasa Indonesia sebagai bahasa peratuan dan nasional Indonesia. Demikianlah sumpah yang diikrarkan oleh pemuda-pemudi bangsa Indonesia pada tahun 1928. Bagaimana dengan pemuda-pemudi Indonesia sekarang??
Melihat kondisi pemakai bahasa Indonesia sekarang, sepertinya cape deh harus menggunakan bahasa Indonesia yang berkelit dan selalu berpedoman kepada yang baik dan benar.
Yang penting apa yang ingin kita sampaikan orang mengerti dan paham, mau pake bahasa campur aduk kek, saya mau pake bahasa Indonesia campur bahasa Inggris kek, campur lagi dengan bahasa daerah kek, toh yang baca juga paham. Cape deh, please dong jangan diperbesar masalah-masalah kecil kayaki gini”.
Benar dan pantaskah bila kita sebagai pemilik bahasa Indonesia berasumsi demikian? Masyarakat Indonesia pada umumnya dwibahasawan. Akan tetapi, bukan berarti kita bisa seenaknya mencampuradukkan bahasa Indonesia dengan bahasa lain tanpa mengindahkan aturan dan kaidah yang ada. Bersikap positiflah terhadap bahasa Indonesia, karena bahasa yang kita gunakan menunjukkan kepribadian kita sebagai bangsa Indonesia. Jepang dan Prancis adalah contoh negara yang sangat taat dan menghargai bahasanya sendiri.
Pernahkah kita berpikir bahasa Indonesia esok akan menjadi bahasa peradaban dunia?
Bukan hal yang mustahil bahasa Indonesia esok akan menjadi bahasa perdaban dunia, bahasa yang digunakan sebagai bahasa internasional. Dilihat dari struktur dan pembacaan bahasa Indonesia yang sangat sederhana, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang tidak sulit untuk dipelajari. Suatu bukti yang meyakinkan bila esok bahasa Indonesia akan menjadi bahasa peradaban dunia, lebih dari 50 negara di Dunia telah mempelajari dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai satu diantara mata pelajaran di sekolah mereka. Kita sebagai pemilik bahasa Indonesia harus banggga karena bahasa kita dipelajari bangsa lain. Mengapa kita harus belajar bahasa asing, bila bahasa kita kelak mampu menjadi bahasa Internasional dan bahasa peradaban dunia?
Jawaban dari pertanyaan tersebut ada pada diri kita sebagai pemilik dan pengguna bahasa Indonesia. Kita harus konsisten dan bersikap positif terhadap bahasa Indonesia. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sebenarnya tidak sulit, yang membuat sulit karena kita telah terbiasa dengan kesalahan yang ada dan selalu cape’ untuk mempelajarinya dengan segala kerendahan hati. Kita selalu beranggapan, “untuk apa mempelajari bahasa Indonesia, bukankah kita orang Indonesia yang secara otomatis mengerti menggunakan bahasa Indonesia”. Bilamana pendapat ini terus berkembang, pupus sudah harapan kita menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa perdaban dunia.
Hidup bahasa Indonesia!

Sabtu, 02 Juni 2012

TUGAS


TUGAS 1 : Class, Method dan Modifier
TUGAS 2 : Information Hiding dan Encapsulation
TUGAS 3 : Polimorphisme, Overload dan Overriding
TUGAS 4 : Inheritanse
TUGAS 5 : Inner Class, Interface, Abstract Class
TUGAS 6 : Class Dasar & Exception Handling
TUGAS 7 : Multithread
TUGAS 8 : Form dan Event Handler
(Sumber http://blogkomputer.com “Secangkir Kopi Java”)

Class, Method dan Modifier


TUGAS 1
Class, Method dan Modifier


1.        Class
Class digunakan untuk membuat objek, dan berperan sebagai tipe data dari objek. Class merupakan sarana pengkapsulan kumpulan data dan kumpulan method yang mengoperasikan kumpulan data tersebut.
Anatomi Class
Bentuk umum struktur anatomi class sebagai berikut :
(modifier1) class NamaClass (modifier2) {
     classbody
}
Classbody terdiri dari attribute, constructor, dan method.
Modifier pada anatomi class, sifatnya optional, digunakan berdasarkan kebutuhan. Modifier menunjukkan sifat-sifat tertentu dari : Classnya, methodnya, atau attributenya.
Ada 10 keyword yang digunakan sebagai modifier1 dan dikelompokkan menjadi :
1.        Modifier akses (public, protected, default, private)
2.        Modifier final
3.        Modifier static
4.        Modifier abstract
5.        Modifier synchronized
6.        Modifier native
7.        Modifier storage (transient, volatile)
8.        Modifier yang memiliki sifat saling kontradiktif yaitu static dan abstract.
Sementara static tidak boleh memberi sifat pada interface, dan keyword super tidak boleh digunakan pada method static.
Ada 2 keyword yang sering digunakan sebagai modifier2, yaitu :
9.        Extends, dan
10.    implements.
2.        Method
Method merupakan tingkah laku dari suatu objek atau class, jika bersifat static berarti tingkah laku semua objek dalam class tersebut.
Method diletakkan di dalam classbody (sebaiknya tidak diletakkan dalam method lain).
Bentuk umum method :
[modifier] tipe_return_value namaMethod(tipe parameter) {
    methodbody;
}
Modifier boleh lebih dari satu (dipisah oleh spasi).
Pasangan tipe dan parameter dapat lebih dari satu (dipisah oleh koma).
Bentuk umum method main() sebagai berikut :
[modifier] tipe_return_value main(String args[]) {
    methodbody
}
Ada tiga sintaks pemanggilan suatu method :
1.        namaMethod([nilaiParamater]);
2.        namaObjek.namaMethod([nilaiParamater]);
3.        namaClass.namaMethod([nilaiParamater]);
Tidak semua member (class, attribute, dan method) dapat diakses method, berikut tabel aksesnya :
Method
member (class, attribute, method)
Static
Static
boleh lewat objek ataupun class,
boleh langsung kalau dalam class sendiri
Static
non static
hanya boleh lewat objek,
langsung tidak boleh,
lewat class tidak boleh
Non static
static
boleh lewat objek ataupun class,
boleh langsung kalau dalam class sendiri
Non static
non static
hanya boleh lewat objek,
langsung tidak boleh,
lewat class tidak boleh
Method dasar ada dua jenis yaitu getter() dan setter().
Contoh :
public class Dog {
    private int weight;  //information hiding
    public int getWeight() {  //getter
        return weight; 
    }
    public void setWeight(int newWeight) {  //setter
        weight = newWeight;
    }
}
public class TesDog {
    public static void main(String[] args) {
        Dog d = new Dog();  //membuat objek d
        d.setWeight(42);  //input
        System.out.println(”Dog d’s weight is ”+d.getWeight())
}

3.        Modifier
Modifier1 untuk menentukan sifat dari suatu class dan menentukan preveledge (hak akses) dari class lain. Modifier2 untuk menentukan relasi (extend atau implements) dengan class lainnxa.
Wilayah modifier akses, dalam bentuk tabel :
Wilayah Akses
Public
protected
default
private
Di class yang sama
Beda class,
di package yang sama
x
Beda class,
beda package,
di class turunan
x
x
Beda class,
beda package,
tidak di class turunan
X
x
x

Wilayah modifier akses tersebut dapat diilustrasikan :






















PEMBAHASAN


4.1.  Contoh Pemrograman Java
//Class Berhitung.java
import java.util.*;

public class Berhitung {
public static Scanner input = new Scanner(System.in);
    public byte tambah(byte a, byte b) {
        byte c = (byte)(a + b);
        return c;
    }
    public void Hasil(String comment, byte e) {
        System.out.println();
        System.out.printf(comment);
        System.out.print(e);
    }
}

//Class MethodModifier.java
import java.util.*;

public class MethodModifier {
    public static Scanner input = new Scanner(System.in);
    public static byte Nilai(String oke) {
byte i = 0;
System.out.print(oke);
i = input.nextByte();
return i;
    }
    public static void main(String[] args) {
Berhitung abc = new Berhitung();
byte a, b, c;
a = Nilai("Inputkan Angka Pertama : ");
b = Nilai("Inputkan Angka Kedua   : ");
c = abc.tambah(a, b);
abc.Hasil("Hasil Penambahan Angka = ", c);
    }
}

4.2.  Contoh Pemrograman C#
using System;
using System.Collections.Generic;
using System.Linq;
using System.Text;

namespace CMM
{
public class Berhitung {
public byte Hitung(byte a, byte b) {
byte c = (byte)(a + b);
return c;
}
public void Hasil(string comment, byte e) {
Console.WriteLine();
Console.WriteLine("{0} {1}", comment, e);
}
}
public class Program {
public static byte Nilai(string yes) {
byte i = 0;
Console.Write(yes);
i = Convert.ToByte(Console.ReadLine());
return i;
}

public static void Main(string[] args) {
Berhitung proses = new Berhitung();
byte a, b, c;
a = Nilai("Input Angka Pertama : ");
b = Nilai("Input Angka Kedua   : ");
c = proses.Hitung(a, b);
proses.Hasil("Hasil Penambahan Angka = ", c);
Console.ReadKey(true);
}
}
}

4.3.  Contoh Pemrograman C++
#include <iostream>
#include <conio.h>

using namespace std;
class Berhitung {
public:
int tambah(int a, int b) {
int c = a + b;
return c;
}
void Hasil(int e) {
cout << endl;
cout << "Hasil Penambahan Angka = " << e << endl;
}
};
int Nilai() {
int i = 0;
cout << "Input Angka : ";
cin >> i;
return i;
}
int main(void) {
Berhitung proses;
int a, b, c;
a = Nilai();
b = Nilai();
c = proses.tambah(a, b);
proses.Hasil(c);
system("PAUSE");
return 0;
}